Tembok Besar Gorgan
Tembok Besar Gorgan ialah serangkaian dinding tembook pertahanan kuno yang terletak di akrab Gorgan di Provinsi Golestan timur maritim Iran, di sudut tenggara Laut Kaspia. Dengan panjang 195 km, ini ialah tembok kedua sehabis Great Wall of China sebagai tembok pertahanan terpanjang yang ada di dunia, tapi hingga ketika ini, tidak ada yang tahu siapa yang membangunnya. Teori berkisar dari Alexander Agung, di kurun ke-4 SM, hingga ke raja Persia Khusrau I pada kurun ke-6 M. Bukti arkeologi dan kencan ilmiah kini menyarankan bahwa tembok ini dibangun di kurun ke 5 atau 6 Masehi, oleh Kekaisaran Sassania. Hal ini menciptakan tembok Gorgan seribu tahun lebih renta dari Tembok Besar China yang masih terlihat kini yaitu dari Dinasti Ming, dan bahkan fakta yang lebih mengesankan ialah bahwa tembok Gorgan lebih kokoh dibangun daripada bentuk awal dari Tembok Besar China.
Tembok Gorgan terletak di penyempitan geografis antara Laut Kaspia dan pegunungan timur maritim Iran. Ini ialah salah satu dari beberapa Gerbang Kaspi (Caspian Gates) di penggalan timur dari wilayah yang dikenal di zaman kuno sebagai Hyrcania, pada rute nomaden dari stepa utara ke jantung Iran. Tembok Gorgan diyakini telah melindungi Kekaisaran Sassania di selatan dari suku-suku di utara, mungkin Suku Hun Putih. Namun, dalam bukunya "Empires and Walls" Chaichian (2014) mempertanyakan validitas penafsiran ini memakai bukti sejarah bahaya politik-militer potensial di tempat itu serta geografi ekonomi dari lingkungan Gorgan Wall.
Tembok terbuat dari puluhan juta kerikil bata merah standar dan kerikil bata merah inilah yang telah menawarkan julukan "Red Snake" untuk tembok Gorgan
Panjang tembok pada penggalan ujung barat tak diketahui niscaya sebab dibanjiri oleh air yang naik dari Laut Kaspia, sedangkan ke timur, tembok membentang ke dalam lanskap pegunungan yang belum dijelajahi dari Elburz Mountains. Tapi setidaknya panjang tembok Gorgan ialah 195 kilometer dan lebar 6-10 meter. Sebuah kanal, sedalam 5 meter, dengan kemiringan yang kontinyu dibangun di sisi tembok di sebagian besar panjangnya, menyalurkan air dari reservoir yang dibangun di dataran tinggi ke dalam cekungan Kaspia. Selain berfungsi sebagai pasokan air, jalan masuk juga berfungsi sebagai parit pertahanan. Sepanjang dinding dibangun sebanyak 30 benteng berjarak pada interval antara 10 dan 50 km. Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 30.000 tentara mungkin ditempatkan di benteng-benteng ini.
Hari ini, sebagian besar tembok kuno telah runtuh, dan terkikis dari waktu ke waktu meninggalkan sedikit bekas di seluruh lanskap.
Source
Tembok Gorgan terletak di penyempitan geografis antara Laut Kaspia dan pegunungan timur maritim Iran. Ini ialah salah satu dari beberapa Gerbang Kaspi (Caspian Gates) di penggalan timur dari wilayah yang dikenal di zaman kuno sebagai Hyrcania, pada rute nomaden dari stepa utara ke jantung Iran. Tembok Gorgan diyakini telah melindungi Kekaisaran Sassania di selatan dari suku-suku di utara, mungkin Suku Hun Putih. Namun, dalam bukunya "Empires and Walls" Chaichian (2014) mempertanyakan validitas penafsiran ini memakai bukti sejarah bahaya politik-militer potensial di tempat itu serta geografi ekonomi dari lingkungan Gorgan Wall.
Tembok terbuat dari puluhan juta kerikil bata merah standar dan kerikil bata merah inilah yang telah menawarkan julukan "Red Snake" untuk tembok Gorgan
Panjang tembok pada penggalan ujung barat tak diketahui niscaya sebab dibanjiri oleh air yang naik dari Laut Kaspia, sedangkan ke timur, tembok membentang ke dalam lanskap pegunungan yang belum dijelajahi dari Elburz Mountains. Tapi setidaknya panjang tembok Gorgan ialah 195 kilometer dan lebar 6-10 meter. Sebuah kanal, sedalam 5 meter, dengan kemiringan yang kontinyu dibangun di sisi tembok di sebagian besar panjangnya, menyalurkan air dari reservoir yang dibangun di dataran tinggi ke dalam cekungan Kaspia. Selain berfungsi sebagai pasokan air, jalan masuk juga berfungsi sebagai parit pertahanan. Sepanjang dinding dibangun sebanyak 30 benteng berjarak pada interval antara 10 dan 50 km. Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 30.000 tentara mungkin ditempatkan di benteng-benteng ini.
Hari ini, sebagian besar tembok kuno telah runtuh, dan terkikis dari waktu ke waktu meninggalkan sedikit bekas di seluruh lanskap.
Baca Juga:
Source