INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

6 Kerikil Dari Ruang Angkasa Yang Disakralkan

Berikut ini yaitu daftar dari 6 kerikil ruang angkasa yang jatuh ke Bumi dan kemudian di sakral kan ...




Hajar Aswad, Ka'bah

Batu Hitam, atau "Al-Hajarul Aswad", yaitu kerikil yang dihormati dikalangan umat Islam, dan berdasarkan beberapa kalangan kerikil tersebut jatuh dari langit (meteorit). Batu Hitam ini ditemukan oleh Ismail as. dari kawasan sekitar Mekkah ketika merenovasi atau membangun kembali Ka'bah bersama ayahnya, Ibrahim as.  Batu ini juga telah diposisikan di sudut timur Ka'bah di tengah Masjidil Haram Mekkah oleh nabi Muhammad SAW. sendiri.

Selain meteorit, kemungkinan lain adalah, Batu Hitam ini yaitu produk dari pengaruh meteor/asteroid (bukan asteroid/meteor itu sendiri). Potongan-potongan beling hitam hasil dari pengaruh meteor telah ditemukan di bersahabat kota kuno yang hilang (baru-baru ini ditemukan kembali) Ubar di Rub al-Khali Saudia Arabia, atau Empty Quarter - Peristiwa jatuhnya meteor itu yang diperkirakan terjadi sekitar 6.000 tahun lalu, mungkin bahkan yaitu penyebab pribadi atau tidak langsung, kehancuran Ubar. Satu ciri dari beling yang merupakan hasil dari pengaruh meteor adalah: adakala mengapung alasannya adanya gelembung-gelembung gas yang terperangkap di dalamnya. Ada legenda yang menyampaikan bahwa sesudah kerikil hitam itu dicuri dan kemudian dikembalikan ke Mekkah, kerikil hitam itu diuji dengan cara merendamnya ke dalam air. Batu itu melayang yang membuktikan keasliannya.

Hari ini, Batu Hitam tertutup dalam bingkai perak besar dan telah menjadi halus alasannya sentuhan dan ciuman dari jamaah yang tak terhitung jumlahnya selama 14 kala terakhir. Hajar Aswad mempunyai peranan yang penting dan memilih dalam pelaksanaan haji dan umrah. Fungsi Hajar Aswad akan terlihat terutama dalam pelaksanaan thawaf yang merupakan salah satu rukun haji. Hajar Aswad bukan untuk disembah.




Thunderstone dari Ensisheim

Pada tanggal 7 November 1492, seorang anak muda dari kota Alsatian dari Ensisheim menyaksikan sebuah bola api cemerlang melintasi langit dan jatuh ke ladang gandum. Penduduk setempat pun segera berdatangan dan mulai memotong-motong meteorit tersebut. Untungnya sisa meteorit sanggup diselamatkan dari para pemburu suvenir lokal oleh pejabat setempat.

Saat itu, meteorit hanya tersisa 55 kg dari 127kg berat orisinil nya ketika ditemukan pertama kali. Kaisar yang gres dinobatkan, Maximilian I dari Kekaisaran Romawi Suci bergegas untuk melihat apa yang disebut "Thunderstone dari Ensisheim" ini, dimana ia kemudian percaya bahwa penampakan meteor itu menjadi mengambarkan baik untuk perang Kekaisaran melawan Perancis dan Turki. Anehnya sebelum berperang, beliau memerintahkan bahwa kerikil itu harus disimpan di dalam gereja lokal - dipakukan ke dinding dengan rantai besi untuk mencegahnya berkeliaran di malam hari, atau pergi dengan cara yang sama dahsyatnya dengan ketika meteor itu tiba ....

Sisa meteorit itu hasilnya ditempatkan dalam sebuah kotak beling yang kemudian disimpan di Istana Ensisheim, yang dibangun pada tahun 1535 oleh cucu Maximilian I, Kaisar Ferdinand dari Austria, alasannya memang sesudah penampakan meteor itu, sejarah mencatat bahwa Maximilian I sukses melaksanakan perluasan wilayah yang kemudian dikendalikan oleh keturunannya ... Wangsa Habsburg.




Liontin Raja Tutankamun dari Kaca Gurun Libya

Para Arkeolog yang menyelidiki harta yang mereka temukan di makam Raja Tutankhamun dibentuk resah oleh perisai dada dimana terdapat kerikil yang diukir berbentuk kumbang. Para peneliti tahu kerikil itu terbuat dari beling tapi tidak ada beling kuno Mesir yang dikenal cocok dengan beling tersebut dalam hal kemurniannya. Akhirnya pada tahun 1998, spesialis mineralogi Italia membuktikan bahwa gesekan kumbang pada perisai dada Tutankhamun itu terbuat dari Kaca Gurun Libya.

Wilayah di mana beling Gurun Libya sanggup ditemukan sebetulnya terletak di Gurun Barat Mesir. Adapun beling itu sendiri, diperkirakan terbentuk ketika sebuah asteroid menghantam kawasan itu sekitar 28 juta tahun lalu. Saat asteroid besar menabrak atmosfer bumi menjadikan ledakan.

Bola api dari pengaruh cukup panas untuk melelehkan butir kuarsa di gurun pasir. Ajaibnya yaitu orang Mesir kuno, dengan semua pengetahuan teknis dan ilmiah maju, entah bagaimana sanggup menyimpulkan asal beling Gurun Libya dan karenanya mereka merasa tepat untuk dijadikan suplemen raja mereka yang paling berharga. Selengkapnya baca disini




Batu Emesa

Kaisar Romawi Elagabalus, yang memerintah dari 218-222 M, sebelumnya yaitu seorang imam di kuil Elagabal di kota Suriah Emesa. Sudah menjadi diam-diam umum bahwa dijaman itu batu-batu (khususnya meteorit) harus dihormati sebagai yang kuasa dan Batu kerucut dari Emesa yaitu referensi yang sempurna. Batu mengumpulkan ketenaran di seluruh Kekaisaran Romawi berkat Elagabalus, yang membawanya dari Emesa ke Roma sesudah instalasi sebagai Kaisar.

Elagabalus menempatkan kerikil suci itu kedalam kerereta yang ditarik oleh kuda-kuda putih pilihan dan Kaisar sendiri memimpin prosesi dengan berjalan mundur di depan gerobak. Prosesi yang diabadikan melalui gambar Batu Emesa dan kereta kuda yang dicap ke dua sisi koin Romawi. Setelah memerintah dengan kejam dan amoral selama 4 tahun, Elagabalus digulingkan, dihukum dan dibuang ke dalam sungai Tiber. Batu kemudian dikembalikan ke Emesa (sekarang berjulukan Homs), dan sempat menghias koin kota untuk beberapa ketika lagi sebelum menghilang ke dalam kabut sejarah.




Meteorit Winona

Dampak spektakuler dari meteorit besi besar yang menciptakan kawah di Arizona utara juga membuatkan fragmen meteorit secara luas di barat daya yang gersang. Banyak dari fragmen-fragmen meteorit Canyon Diablo tersebut ditemukan di tanah oleh penduduk orisinil Amerika puluhan ribu tahun kemudian. Mereka terbukti mempunyai kegunaan - dan satu-satunya - sumber besi yang dipakai dalam alat-alat dan senjata. Mereka juga sering berharga dan dihormati sebagai pengunjung dari dunia lain (cukup benar) dengan kekuatan perdukunan yang kuat.

Salah satu fragmen tersebut yaitu meteorit Winona, ditemukan pada tahun 1928 oleh arkeolog yang sedang menggali bekas pemukiman suku Sinagua berasal dari sekitar tahun 1070 hingga 1275. Apa yang menciptakan meteeorit Winona ini istimewa adalah, meteorit ini ditemukan dibungkus rapi dan tertutup dalam makam kerikil yang tampaknya memang dibentuk untuk meteorit tersebut. Meteorit Winona seakan diperlakukan sebagai anak tercinta yang telah meninggal sebelum waktunya nya. Anehnya, meteorit yang sanggup selamat dari ledakan dahsyat ketika jatuh ke bumi tersebut, hancur menjadi potongan-potongan kecil ketika dikeluarkan dari makamnya.




Meteorit Pembunuh Sapi Venezuela

Last but not least, meteorit Valera mungkin satu-satunya kerikil ruang angkasa dalam artikel ini yang menjadi pembunuh! Mari kita kembali ke malam tanggal 15 Oktober, 1972. Penduduk di kota Trujillo Venezuela, melaporkan melihat cahaya jelas di langit disertai dengan bunyi keras, diibaratkan mirip ledakan sonik. Keesokan harinya di pertanian El Tinajero, Dr. Arginiro Gonzales dan Juan Dionicio Delgado menemukan jenazah sapi yang telah terbelah hampir menjadi dua oleh apa yang kemudian dikenal sebagai meteorit Valera.

Meskipun beratnya hanya 757 gram, kecepatan tinggi dari meteorit itu lebih dari cukup untuk mengirim sapi malang itu menemui penciptanya. Adapun meteorit tersebut, potongan-potongannya kini menjadi barang dagangan yang terkenal oleh sejumlah vendor meteorit yang menamainya dengan nama-nama aneh mirip "Jagal dari Venezuela" dan "Penghantam Sapi", dan lain-lain


Baca Juga:








Sumber: webecoist.momtastic.com

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel