INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

10 Danau Yang Mengering Di Dunia

Tubuh besar air menyerupai danau sepertinya akan menjadi fitur yang permanen dari lanskap, tapi itu tidak selalu terjadi. Beberapa danau alami tiba dan pergi dari tahun ke tahun, seiring pedoman air masuk dan keluar dari mereka berubah sepanjang bulan. Bagi beberapa danau, sehabis mereka pergi, mereka akan pergi selamanya. Perubahan iklim merupakan kekhawatiran bagi beberapa tempat, menyerupai danau subarctik yang bergantung pada pencairan salju.

Alasan di balik lenyapnya sebuah danau bervariasi. Berikut yaitu sepuluh danau yang tidak lagi ada atau berada dalam proses melenyap




1. Danau Urmia, Iran

Terletak di barat maritim Iran, akrab perbatasan Turki, Danau Urmia atau Oroumieh, salah satu danau air asin terbesar di Bumi, menyusut cepat dan akan mengering sepenuhnya dalam dua tahun ke depan kalau tindakan tidak diambil untuk menyelamatkannya.


Sebelumnya, danau ini yaitu tujuan wisata terkenal dan titik migrasi untuk aneka macam burung, termasuk flamingo, pelikan dan burung camar. Presiden Iran, Hassan Rouhani, dan kabinetnya, berjanji kepada rakyat Iran bahwa ia akan berupaya untuk 'menghidupkan' danau kembali.

Ahli asing dan ilmuwan sedang dibawa ke wilayah danau, untuk mencoba mencari tahu solusi terbaik untuk menyelamatkan danau dan dengan demikian menghidupkan kembali ekonomi dan lingkungan di tempat itu. Selengkapnya baca disini




2. Danau Waiau, Hawaii
Danau Waiau bukanlah danau yang besar. Danau ini luas maksimumnya hanya 6.900 meter persegi dan kedalaman maksimum 3 meter. Tapi Waiau dianggap keramat oleh orang Hawaii asli. Menurut mitos, danau yaitu jurang dan portal ke dunia roh.

Namun pada awal 2010, danau mulai menyusut, dan pada bulan September tahun 2013, danau Waiau hanya menyerupai sebuah kolam, yang meliputi luas 115 meter persegi dan mencapai kedalaman kurang dari 30 sentimeter. Penyusutan ini "belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern," kata US Geological Survey tahun lalu. Penyebab penurunan danau ketika ini tidak diketahui, tetapi kekeringan merupakan salah satu tersangka.




3. Laut Mati; Israel, Tepi Barat dan Yordania
Laut Mati yaitu danau air asin yang dialiri oleh Sungai Yordan. Tidak ada pedoman ke laut, jadi danau ini 10 kali lebih asin daripada maritim Atlantik dan tidak ramah untuk sebagian besar kehidupan selain mikroba dan manusia.

Laut Mati telah berlangsung selama ribuan tahun alasannya yaitu jumlah air masuk ke danau kurang lebih sama dengan jumlah air yang menguap darinya. Tetapi seiring pertumbuhan jumlah penduduk di wilayah sekitar maritim mati, keseimbangan alam tersebut menjadi rusak. Air sungai yang seharusnya mengalir ke Laut Mati malah dialihkan untuk memasok rumah-rumah penduduk dan bisnis menyerupai perusahaan kimia dan kalium. Dengan kurang dari sepersepuluh dari air memasuki danau kini dibandingkan dengan beberapa dekade lalu, permukaan air Laut Mati ini menurun sekitar satu meter per tahun. Fakta ihwal maritim mati sanggup dibaca disini




4. Scott Lake, Florida
Danau di Florida AS ini terkuras habis hanya dalam waktu dua ahad pada bulan Juni 2006 ketika sebuah sinkhole menganga. Para ilmuwan memperkirakan bahwa 32 ton tanaman dan fauna liar tersedot ke dalam bumi; hanya meninggalkan beberapa ikan yang membusuk di dasar danau yang telah mengering.

Warga setempat berupaya untuk menutup sinkhole, tapi terlalu sulit bagi mereka. Untungnya sinkhole kini secara alami tertutup kembali dengan tanah liat dan lumpur, dan danau mulai terisi dengan air dan secara sedikit demi sedikit danau ini kembali. Tapi faktor geologis yang membuat Florida rentan terhadap munculnya sinkhole-sinkhole, membuat kepermanenan danau tidak ada yang sanggup menjamin.




5. Laut Aral, Kazakhstan dan Uzbekistan
Laut Aral yaitu danau garam terbesar keempat di dunia hingga mulai menyusut pada kuartal terakhir masa ke-20. Karena ketika itu, sembilan puluh persen dari pedoman sungai dari pegunungan Tian Shan ke dalam danau telah dialihkan untuk mengairi sawah dan kapas yang ditanam di tanah gurun. Akibatnya, permukaan air danau dengan cepat mulai turun. Penangkapan ikan di danau telah berhenti, dan kapal-kapal pun tak sanggup dipakai lagi. Dasar danau yang telah terekspos menjadi sumber garam yang dibawa oleh angin hingga radius 300 kilometer dan mencemari lahan pertanian. Selengkapnya sanggup dibaca disini




6. Danau Peigneur, Louisiana

Bencana melanda danau ini pada tanggal 20 November 1980, ketika sebuah rig minyak Texaco secara tak sengaja membor atap tambang garam. Danau-bersama dengan platform pengeboran, 11 tongkang dan banyak pepohonan dengan cepat tersedot ke bawah melalui apa yang digambarkan sebagai pusaran air raksasa. "Rasanya menyerupai menonton film fiksi ilmiah," kata Virlie Langlinais, penduduk lokal. Anehnya, tidak ada yang terluka atau tewas dalam tragedi itu. Terkurasnya air tawar dari danau Peigneur, membalik arah pedoman air jalan masuk Delcambre sehingga sempat membuat jeram setinggi 50 meter, jeram terbesar di Louisiana. Video yang lebih gres yang menawarkan pepohonan tersedot oleh sinkhole di dasar danau sanggup dilihat disini




7. Danau Cachet 2, Chili
Danau di dataran tinggi di Andes, menghilang dalam semalam pada tanggal 31 Maret 2012. Tapi itu bukan ketaknormalan satu-satunya dari danau ini, setidaknya tidak akhir-akhir ini, danau itu menghilang dan terisi ulang beberapa kali semenjak 2008. Danau Cachet 2 yaitu danau glasial, dibendung oleh gletser Colonia. Perubahan iklim telah menipiskan gletser, yang telah memungkinkan sebuah terowongan delapan kilometer di bawahnya berulang kali membuka dan menutup, menguras danau dan membiarkannya terisi ulang berkali-kali. Sebelum tahun 2008, danau relatif stabil.




8. Cachuma Lake, California
Cachuma yaitu danau di California selatan, terletak di akrab Santa Barbara, yaitu tempat rekreasi yang terkenal dan sumber penting dari air minum untuk 200.000 orang. Tapi danau ini kini hanya tinggal 39,7 persen dari kapasitasnya. California sedang di tengah-tengah kekeringan dahsyat yang tidak diperlukan berakhir dalam waktu dekat, dan apakah danau Cachuma akan sanggup kembali menyerupai dahulu semakin dipertanyakan.




9. Danau Chad; Chad, Kamerun, Niger dan Nigeria
Pernah menjadi danau terbesar keenam di dunia, Danau Chad kini telah kehilangan 90 persen dari daerahnya semenjak mulai menyusut pada 1960-an. Kekeringan terus-menerus, penarikan air untuk irigasi dan penggunaan insan lainnya, dan variabilitas iklim, secara bahu-membahu mengeringkan danau. "Perubahan di danau telah menjadikan kurangnya pasokan air, kegagalan panen, janjkematian ternak, runtuhnya perikanan, salinitas tanah, dan meningkatnya kemiskinan di seluruh wilayah tersebut," berdasarkan laporan dari United Nations Environment Programme tahun 2008.




10. Danau Poyang, China
Danau Poyang ketika masih berair

Danau air tawar terbesar di Cina yang meliputi hamparan dua kali ukuran London ini telah mengering alasannya yaitu kekeringan yang terus berlangsung.

Danau Poyang di Provinsi Jiangxi dulunya yaitu salah satu tempat wisata paling terkenal di negara itu. Namun kombinasi dari kekeringan dan kemudahan penyimpanan air hulu yang gres di Waduk Three Gorges (waduk terbesar di dunia) telah mengakibatkan level air turun ke tingkat yang sangat rendah.

Paviliun dan menara yang dahulu ditengah danau

Air danau seluas 3.500 km persegi kini benar-benar menghilang yang berarti wisatawan kini sanggup mengunjungi paviliun dan menara yang terletak di tengah danau dengan berjalan kaki bukan dengan bahtera tradisional.

Kekeringan juga mengungkapkan jembatan kerikil kuno awal januari 2014 yang sebelumnya tersembunyi di bawah air danau.

Jembatan kerikil sepanjang 2.930 meter, bertanggal kembali ke 1631 M, terbuat dari granit dan merupakan salah satu dari sekitar 1.000 jembatan kerikil yang sama dibangun selama Dinasti Ming.

Jembatan Batu

Kekeringan juga mensugesti pertumbuhan vegetasi lahan berair danau dan pada ekologinya. Wilayah ini mengalami kekurangan air dan industri perikanan lokal telah hancur. Kurangnya ikan berarti tidak ada makanan untuk setengah juta burung yang bermigrasi yang biasanya memakai danau Poyang sebagai tempat beristirahat dalam perjalanan migrasi mereka.



Baca Juga:







Source: smithsonianmag.com

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel