INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Us 708 - Bintang Hypervelocity Tercepat Yang Diketahui

Beberapa bintang bergerak dengan kecepatan luarbiasa untuk keluar dari galaksi kita. Para astronom baru-baru ini menemukan sebuah bintang yang meluncur menjauh dari Bima Sakti dengan kecepatan 4,3 juta kilometer per jam. Dengan kecepatan sebesar itu, perjalanan dari Bumi ke bulan hanya memerlukan waktu lima menit. Itu membuatnya sebagai bintang tercepat yang ditendang keluar ke wilayah antar galaksi.


Disebut US 708, bintang bergerak dengan kecepatan 1.200 km per detik. Ini akan meninggalkan galaksi sekitar 25 juta tahun. Gambaran artis ini memperlihatkan bintang (kiri) yang dikeluarkan dari galaksi, meskipun pada kenyataannya supernova penyebabnya telah usang pudar.

Terletak sekitar 28.000 tahun cahaya dari Bumi, Bintang Pelarian ini diberi nama US 708. Tampak di konstelasi Ursa Major (atau Big Bear). Dan mungkin sedang ditendang keluar dari galaksi kita oleh ledakan bintang yang dikenal sebagai supernova tipe 1a. Itulah kesimpulan dari Stephan Geier dan rekan-rekan kerjanya. Geier yakni seorang astronom di European Southern Observatory di Garching, Jerman. Tim ini melaporkan temuannya 6 Maret di Science.

US 708 yakni salah satu dari sekitar dua lusin bintang yang dikenal sebagai Bintang Hypervelocity. Semua begitu cepat mereka sanggup melarikan diri galaksi kita, Bima Sakti.

Para astronom menerka bahwa kebanyakan bintang hypervelocity meninggalkan Bima Sakti sesudah melintas erat dengan lubang hitam supermasif yang berada di sentra galaksi kita. Sebuah lubang hitam yakni tempat ruang yang begitu padat dimana materi maupun cahaya tidak sanggup melarikan diri dari tarikan gravitasi. Gravitasi ini juga sanggup menendang bintang apapun yang menyusuri tepi lubang hitam.

Ditemukan pada tahun 2005, US 708 berbeda dari bintang hypervelocity lain yang dikenal. Kebanyakan dari mereka ibarat dengan matahari kita. Tapi US 708 lebih 'eksentrik'. Sebagian besar atmosfer bintang ini telah terlucuti. Hal ini memperlihatkan bahwa dahulu bintang ini pernah mempunyai bintang pendamping yang sangat dekat.

Dalam studi baru, tim Geier mengukur kecepatan US 708. Para astronom menghitung rutenya melalui ruang. Dengan gosip ini, mereka sanggup melacak asal bintang ini sebelumnya, dan ditemukan bahwa bintang ini jauh dari sentra galaksi dan lubang hitam supermasif.

Ini berarti US 708 mungkin tidak memerlukan lubang hitam untuk mendapat kecepatannya ketika ini. Tim Geier menunjukkan, Bintang US 708 pernah mengorbit sangat erat dengan bintang katai putih (inti putih-panas dari bintang mati). Saat bintang US 708 mengorbit katai putih, bintang mati itu akan menyedot helium nya. (Helium merupakan pecahan dari 'bahan bakar' matahari.) Penumpukan helium pada katai putih balasannya akan memicu ledakan, disebut supernova. Yang mungkin akan menghancurkan kerdil putih menendang US 708 keluar dari Bima Sakti.

"Itu sangat luar biasa," kata Warren Brown, seorang astronom di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics. "Sebuah supernova mendorong bintang pendampingnya di lebih dari 1.000 kilometer per detik."

US 708, yang merupakan katai putih yang kaya helium, didorong dengan kecepatan tinggi ketika bintang katai putih pendampinya yang lebih besar meledak (seperti yang ditunjukkan ilustrasi diatas). Ini yakni bintang pertama yang ditemukan meninggalkan galaksi yang disebabkan oleh insiden ibarat itu, dan sanggup memperlihatkan wawasan wacana jenis supernova ibarat ini

Brown menemukan bintang hypervelocity pertama pada tahun 2005. Timnya baru-baru ini memakai Hubble Space Telescope untuk melacak gerakan 16 lebih bintang hypervelocity, termasuk US 708. Mereka melaporkan temuan secara online 18 Februari di arXiv.org. US 708 mungkin diluncurkan dari pinggiran Bima Sakti, atau sanggup dipastikan US 708 tidak tiba dari sentra galaksi.

Bintang ibarat US 708 sanggup memperlihatkan para peneliti pegangan yang lebih baik pada apa yang menjadikan supernova tipe 1a. Ini yakni salah satu ledakan paling berpengaruh di alam semesta.


Kecepatan yang didapat US 708 keluar dari Bima Sakti akan tergantung pada massa katai putih yang meledak. Kaprikornus astronom mungkin sanggup memakai kecepatan US 708 untuk memilih massa katai putih. Hal ini sanggup membantu mereka lebih memahami bagaimana dan mengapa bintang kerdil putih meledak. "Jika skenario ini bekerja," Geier mengatakan, "kami mempunyai sarana yang lebih baik untuk mempelajari jenis supernova 1a dari sebelumnya."

Saat ini, yang para astronom sanggup lakukan yakni mengamati supernova dan kemudian mencoba untuk mengumpulkan bukti untuk mengetahui apa yang terjadi. "Ini ibarat Anda mempunyai TKP," kata Geier. "Sesuatu telah membunuh katai putih dan Anda ingin mencari tahu siapa."


Baca Juga:






 Dari banyak sekali sumber

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel